PendidikanAgama Kristen dan Budi Pekerti : buku guru / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. x, 170 hlm : ilus. ; 25 cm. Untuk SMA/SMK Kelas X ISBN -1 (no. jilid lengkap) ISBN 978-602-282-410-7 (jilid 1) 1. Kristen - Studi dan Pengajaran I. Judul II.
Tapiyang terjadi adalah semacam gerakan konservatif dalam kehidupan sehari-hari dan dalam beragama. Tidak hanya di kalangan Islam tapi juga Kristen. Masalah-masalah seperti LGBT menjadi sangat
SaudariSaudari yang Setia; Ethiopiaâ"Daerah Orang-Orang yang Terbakar Mukanya" Guru Sekolah Merangkap Penginjil; Sebuah Kantor Cabang Kecil; Seorang Calon Imam Meletakkan Tangannya pada Bajak; Pada AkhirnyaâLektur Bahasa Amharik! Penganiayaan! Para Utusan Injil Diusir! SomaliaâKe Dalam Tanduk Afrika; Penugasan yang Berat; Tanzania
cash. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. PENDAHULUAN Perubahan sosial di dalam masyarakat terjadi sebagai konsekuensi alamiah masyarakat selayaknya organisme biologis dalam tafsiran Herbert Spencer 1820-1903. Di mana perubahan sosial masyarakat tersebut bukan dalam konteks biologis yang melekat pada anatomi tubuh dan metabolismenya, namun bagi Spencer, perubahan tersebut mengacu pada terjadinya perubahan pada struktur sosial masyarakat dan fungsi sosial yang berkembang dalam kehidupan masyarakat. Di mana dalam konteks mutakhir adalah terjadi perubahan sosial dalam masyarakat yang diakibatkan pandemi Covid-19.[1] Pandemi Covid-19 yang masuk ke Indonesia tidak hanya berbahaya bagi kesehatan manusia, namun juga berdampak buruk terhadap perubahan sosial di dalam kehidupan masyarakat, baik terkait aspek perekonomian, pendidikan, kehidupan keagamaan, kebiasaan hidup sehari-hari maupun persoalan sosial lainnya. Pandemi Covid-19 menimbulkan perubahan besar terhadap tatanan kehidupan masyarakat. Perubahan yang kelihatan jelas akibat Covid-19 adalah adaptasi masyarakat dunia terhadap teknologi. Di mana terjadi perubahan radikal dalam hampir seluruh aktivitas masyarakat, baik perubahan yang berdampak secara ekonomi terhadap kesejahteraan masyarakat dan ancaman resesi dunia; perubahan ritual keseharian baik dalam interaksi sosial-budaya-keagamaan, seperti perayaan kelahiran anak, pernikahan ataupun penguburan jenazah yang dilaksanakan secara online dan terbatas; termasuk pembatasan dalam pelaksanaan ibadah shalat, pembagian zakat ataupun daging kurban; bahkan terjadi penundaan beragam peribadatan seperti ibadah haji-umrah, ziarah suci, mudik lebaran, dan lain sebagainya untuk satu alasan keselamatan jiwa. Perubahan penting lainnya, terjadi dalam penyelenggaraan pendidikan, tata kelola dan layanan pemerintahan, aktivitas produksi perusahaan dan unit usaha, serta pertumbuhan dan hubungan dalam keluarga. Perubahan besar yang terjadi akibat pandemi Covid-19 juga menimbulkan kekhawatiran besar tidak hanya terhadap meningkatnya kekerasan yang terjadi dalam keluarga, jatuhnya banyak korban kekerasan terutama perempuan dan anak-anak,4 termasuk pergeseran pendidikan anak-anak di sekolah dan kampus kepada peran sentral orang tua, terutama peran ibu sebagai akibat pembelajaran tatap muka di kelas digantikan oleh pembelajaran daring di rumah.[2] KAJIAN TEORIPerubahan Sosial Menurut Teori Fungsional Struktural Teori Fungsionalisme Struktural berpandangan, secara fungsional masyarakat itu merupakan sistem yang terintegrasi dalam bentuk keseimbangan. Menurut Talcott Parsons yang menjadi syarat fungsional dalam sistem di masyarakat dapat dianalisis, yakni terkait struktur maupun tindakan sosial. Talcott Parsons menghubungkannya dengan empat persyaratan fungsional untuk menganalisis proses perubahan, yang dikenal dengan istilah AGIL Ian Crab, 1992.[3] Yaitu Adaptation adaptasi, sebuah sistem harus menanggulangi situasi eksternal yang gawat, sistem harus menyesuaikan dengan lingkungannya. Agar sistem berjalan baik, setiap masyarakat harus mempunyai kemampuan memobilisasi sumber daya pada lingkungannya. Goal attainment pencapaian tujuan yaitu suatu sistem sosial wajib mendefinisikan dan mencapai tujuan utama. Memaksimalkan kemampuan sosial masyarakat dalam mencapai tujuan bersama merupakan fungsi goal-attainment. Integration integrasi yaitu sistem harus mengatur hubungan antar bagian-bagian yang menjadi komponennya, melakukan koordinasi dan memelihara hubungan antar unit sistem yang ada. Sistem juga harus mengatur hubungan fungsi lain adaptation, goal attainment, latency. Latency pemeliharaan pola yaitu sistem harus melengkapi, memelihara dan memperbaiki motivasi individual maupun pola-pola kultural yang menciptakan dan menopang motivasi-motivasi tersebut. Masyarakat terintegrasi atas dasar kesepakatan dari para anggotanya akan nilainilai kemasyarakatan tertentu yang mempunyai kemampuan mengatasi perbedaan-perbedaan sehingga masyarakat tersebut dipandang sebagai suatu sistem yang secara fungsional terintegrasi dalam suatu keseimbangan. Dengan demikian masyarakat adalah merupakan kumpulan sistem-sistem sosial yang satu sama lain berhubungan dan saling ketergantungan Grathoff, 2000. Menurut pandangan ini, masalah fungsional utama adalah bagaimana cara individu memotivasi dan menetapkan individu pada posisi mereka yang âtepatâ. Dalam sistem stratifikasi, hal ini dapat diturunkan menjadi dua masalah. Pertama, bagaimana cara masyarakat menanamkan kepada individu yang âtepatâ itu keinginan untuk mengisi posisi tertentu? Kedua, setelah individu berada pada posisi yang tepat, lalu bagaimana cara individu menanamkan keinginan kepada mereka untuk memenuhi persyaratan posisi mereka Ritzer dan Goodman, 2010. Fungsi dikaitkan sebagai segala kegiatan yang diarahkan kepada memenuhi kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan dari sebuah sistem. Ada empat persyaratan mutlak yang harus ada supaya termasuk masyarakat bisa berfungsi. Keempat persyaratan itu disebutnya AGIL. AGIL adalah singkatan dari Adaption, Goal, Attainment, Integration, dan Latency. [4]Konsep Sosial Ekonomi Sosial ekonomi adalah aktifitas yang menyangkut seseorang dalam hubungannya dengan orang lain dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup ekonomi. Pengertian sosial ekonomi jarang dibahas secara bersamaan. Pengertian sosial dan pengertian ekonomi sering di bahas secara terpisah. Pengertian sosial dalam ilmu sosial merujuk pada objek yakni masyarakat. sedangkan pada deperteman sosial merujuk pada kegiatan yang ditunjukkan untuk mengatasi persosalan yang di hadapi oleh masyarakat dalam bidang kesejahteraan yang ruang lingkup pekarjaan terkait dengan kesejahteraan sosial. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata sosial berarti segala sesuatu yang berkaitan dengan masyarakat. Sedangkan, dalam konsep sosiologi manusia manusia sering disebut sebagai mahluk sosial yang artinya; manusia tidak dapat hidup wajar tanpa ada bantuan orang lain di sekitar sehingga katakata sosial dapat di afsirkan hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat. Sementara istilah ekonomi sendiri berasal dari bahasa yunani yakni âoikosâyang berarti keluarga atau rumah tangga dan nomos peraturan aturan hukum. Maka, secara garis besar ekonomi diartikan sebagai peraturan rumah tangga atau menejemen rumah tangga. Dalam penelitian yang dimaksud dengan ke hidupan sosial ekonomi adalah menyangkut ciri/kondisi serta kegiatan atau aktivitas dari masyarakat dalam melakukan segala usaha dengan cara bekerja untuk memenuhi kebutuhan dalam peningkatan kesejahteraan hidup. Gambaran manusia sosial ekonomi pada zaman ini sudah berada pada tingkat yang lebih tinggi. Kehidupan ekonomi sudah berada dibawah suatu sistem teknologi modern. Kehidupan sosial pun berada di bawah bayangan laju pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi. Kehidupan sosial ekonomi menggambarkan suatu keadaan sosial dan keadaan ekonomi suatu pendidikan dalam perspektif Speed Space Paul Virilio Keberadaan virus Covid-19 telah memberikan dampak ke berbagai ranah, terutama ranah pendidikan. Sejak pengumuman resmi yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 2 Maret 2020 terkait penemuan kasus pertama Covid-19 di Indonesia Nasir et al.,2020. Pandemi telah mengakibatkan krisis yang berujung pada lahirnya berbagai segregasi dalam bidang pendidikan. Hal itu tidak terlepas dari penyebaran virusnya yang semakin hari semakin tidak dapat terelakan Telaumbanua, 2020. 1 2 3 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
- Perubahan sosial pasti akan selalu terjadi dalam kehidupan manusia. Ini terjadi karena adanya ketidaksesuaian unsur sosial di masyarakat. Sehingga secara langsung maupun tidak, perubahan sosial ini akan menciptakan pola kehidupan baru yang berbeda dengan sederhana, perubahan sosial bisa dipahami sebagai proses yang menghasilkan perbedaan dalam sistem sosial di waktu tertentu. Mengapa dapat terjadi perubahan sosial? Perubahan sosial dapat terjadi karena adanya perubahan pola berpikir, struktur, kehidupan, atau pandangan masyarakat mengenai suatu hal. Menurut Endang Sutisna Sulaema dalam buku Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan Teori dan Implementasi 2021, secara teoretis, perubahan nilai dalam masyarakat bisa dipengaruhi sejumlah faktor, yakni Tuntutan modernisasi Kontak dengan budaya luar Perkembangan IPTEK Ilmu Pengetahuan dan teknologi Munculnya sikap terbuka dan toleransi. Baca juga Dampak Positif dan Negatif Perubahan Sosial Awalnya, perubahan nilai ini hanya terjadi dalam suatu komunitas sosial. Dimulai dari terciptanya gagasan atau ide, seperti cita-cita atau ide itu akhirnya menyebar ke seluruh anggota komunitas, akan menghasilkan perubahan dalam sistem sosial, sebagai akibat dari penerimaan atau penolakan suatu inovasi. Bila perubahan itu diterima, ini akan menimbulkan perubahan sikap, pengalaman, persepsi masyarakat, bahkan refleksi atas perubahan yang yang terjadi. Dikutip dari jurnal Perubahan Sosial Masyarakat Gampong Gunong Meulinteung dari Petani menjadi Pekebun Sawit 2017 karya Aminah dan Effendi Hasan, ada dua faktor penyebab terjadinya perubahan sosial, yakni internal serta eksternal. Faktor internal mencakup demografis kependudukan, penemuan baru, serta konflik internal dalam masyarakat. Sedangkan faktor eksternal datang dari pengaruh lingkungan alam, unsur kebudayaan, peperangan, dan penaklukan yang akhirnya memaksa terjadinya perubahan sosial di masyarakat. Baca juga Penyebab Terjadinya Perubahan Sosial Budaya di Masyarakat Kesimpulannya, alasan mengapa perubahan sosial dapat terjadi karena adanya perubahan pola pikir, kehidupan, dan struktur dalam kehidupan masyarakat. Perubahan sosial juga terjadi karena faktor internal dan eksternal yang secara langsung maupun tidak, memaksa terjadinya perubahan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Jakarta - Teori perubahan sosial menjelaskan terkait perubahan yang terjadi dalam kehidupan. Cepat atau lambat, kecil atau besar, perubahan pasti terjadi sesuai tuntutan PengertianBerdasarkan teori perubahan sosial dari Farley 1990 dalam Sztompka, perubahan sosial merupakan perubahan kepada pola perilaku, hubungan sosial, lembaga dan struktur sosial pada waktu tertentu. Hal tersebut terkait adanya perubahan kepada interaksi dalam masyarakat keika mereka melakukan tindakan dalam masyarakat itu sendiri. Kemudian, menurut Gillin dalam Leibo 1986 perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi pada kehidupan manusia yang diterima, berorientasi kepada perubahan kondisi geografis kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun difusi dalam penemuan-penemuan hal-hal yang menurut Adam Smith Midgley2005 menyatakan perubahan akan terjadi berkaitan dengan perekonomian masyarakat yang mengalami pergantian. Maka dari itu, perubahan sosial adalah proses modifikasi struktur sosial dan pola budaya dalam suatu faktor penyebab perubahan sosial terdiri dari dua hal, yakni masyarakat sendiri internal berupa bertambah atau berkurangnya penduduk dan penemuan baru. Kedua adalah faktor pendorong yang datang dari luar masyarakat eksternal. berupa bencana alam, dan peperangan.
bagaimana kira kira perubahan yang terjadi dalam kehidupan sosial